Misnar, M.A., Peserta Program Kemitraan Dosen LPTK dengan Guru Sekolah

Misnar, M.A., Peserta Program Kemitraan Dosen LPTK dengan Guru Sekolah

Misnar, M.A., sehari-hari berprofesi sebagai Dosen prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Almuslim, diyatakan lulus sebagai salah satu peserta program kemitraan dosen LPTK dengan guru sekolah.

Program kemitraan dosen LPTK dengan guru sekolah adalah merupakan program yang digagas Kemendikbudristek melalui Direktorat Sumber Daya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Program ini merupakan kegiatan kolaborasi perguruan tinggi dengan sekolah, bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pedagogis, yang professional melalui penerapan konsep dan prinsip Lesson Study, diharapkan sistem ini dapat menemukan model/pola pembelajaran inovatif, serta meningkatkan penelitian.

Salah satu tujuan program kemitraan ini, untuk memberi kesempatan kepada dosen LPTK untuk melakukan kemitraan antara dosen LPTK dengan sekolah sebagai pengguna lulusan.

Program kemitraan dosen LPTK dengan guru sekolah sepenuhnya didanai oleh LPDP tahun Anggaran 2021, dalam proses seleksi, ada 491 peserta yang mendaftar, setelah desk evaluasi, dinyatakan lulus seleksi 65 peserta dari berbagai Perguruan tinggi baik PTS maupun PTN seluruh Indonesia.

Misnar, MA Dosen prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Almuslim, salah satu dari Aceh yang dinyatakan lulus, mengungkapkan rasa bahagia dan keharuan yang mendalam, atas kelulusan dirinya mengikuti program ini.

Dari Aceh hanya dua orang yang lulus, dari Universitas Almuslim satu orang, dan satu orang lagi dari Banda Aceh, jelas Misnar, sambil tersenyum.

Menurut Misnar, kelulusan ini tidak luput dari dukungan keluarga dan bimbingan pimpinan Universitas Almuslim beserta jajarannya, seperti Rektor Dr. Marwan Hamid, M.Pd, Dekan FKIP Drs. M. Taufiq, M.Pd, Ka.Prodi Bahasa Inggris Dr. Silvi Listia Dewi, M.Pd, serta teman-teman sejawat lain yang selalu mensupport dirinya, ungkap Misnar pelan.

Misnar yang pernah mendapat Training Lesson Study di Jepang tahun 2017, dalam menjalankan program ini, dirinya memilih sekolah daerah terpencil dan tertinggal.

Alasannya agar adanya pemerataan dalam pembelajaran dan pengembangan kompetensi tenaga guru PNS dan Non PNS di daerah terpencil dan tertinggal, serta sekolah terpilih juga merupakan sekolah bantuan USAID

Adapun sekolah yang menjadi mitra program ini yaitu SD Negeri 6 Makmur, menurut Misnar dalam pelaksanaan program ini, sistem yang dijalankan dosen mendampingi sekolah melalui proses pembelajaran menggunakan sistem lesson study.

Pihaknya akan melibatkan kepala sekolah dan lima orang guru, dengan tema program “Melalui pedagogis modern dapat meningkatkan Learning Community dengan sekolah, ungkap Misnar

Menurutnya ada tiga tahap yang diterapkan dalam sistem lesson study yaitu Reflection on Action, Reflection in Action, dan Reflection for Action, nantinya diharapkan siswa memiliki learning ownership yaitu ada rasa memiliki dalam belajar, ungkap Misnar.

Misnar sehari-hari juga mejabat sebagai kepala laboratorium Microteaching Umuslim, juga sering mengikuti pelatihan learning community dan learning centered, serta berbagai hal tentang lesson study seperti Creating Learning Ownership (CLO) dari beberapa expert Jepang yang dikoordinir oleh Ryo Suzuki salah satu praktisi Jepang.

Selain itu menurut Misnar, dirinya selama ini juga terlibat dalam beberapa program, yang digagas Fakultas Kerguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Umuslim, seperti mendampingi beberapa sekolah di Kabupaten Bireuen, untuk kegiatan lesson study seperti TK Idhata, TK Ruhul Fata, SDN 6 Kuta Blang, SMP N 1 Peusangan dan SMA N 2 Peusangan, beber orang tua dari Syahir

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *